Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah menggelar pelatihan kewirausahaan bertema “Tumbuhkan, Tingkatkan, dan Kembangkan Usaha. Ciptakan Wirausaha Maju dan Sejahtera.” Kegiatan berlangsung 29–30 Oktober 2025 dan dibuka oleh Kepala Dinas Tommy, SH., M.Si. Antusiasme tinggi: 80 peserta hadir di hari pertama dan 25 peserta di hari kedua untuk sesi klinik yang lebih intensif dan aplikatif.
Kesuksesan acara ditopang kerja solid panitia: Kepala Kewirausahaan Yesi Yandriani, ST, MT; Ir. Marinda Gusti Akhiria, ST., MT; Eko Mardiantoro, S.Sos; Henny Afriani Gustika, SE; Hermasyah, S.IP; Ahmed Taupik, SP; Defa Trika Pribadi, S.I.Kom; Jeany Karinda Utami, ST; Wulan Fitri, SM; dan Hendra Prima Sapta.
Sebagai narasumber, Abdul Rahman, M.Kom mewakili Unbara Business Park (UBP) membawakan materi Tema Besar: “Branding Cerdas untuk UMKM” dengan Subtema: “Membangun Identitas Merek yang Kuat: Strategi Branding untuk UMKM.”
Sorotan Materi: 6 Elemen Utama dalam Branding (sesuai materi pemateri)
1) Logo – Titik pengenal tercepat. Prinsipnya: sederhana, mudah diingat, fleksibel di berbagai ukuran/media. Tips cepat: batasi warna 1–3, hindari detail berlebih, pastikan kontras kuat agar tetap terbaca di kemasan kecil atau foto katalog.
2) Nama Merek – Harus mudah diucapkan, mudah dieja, dan relevan dengan kategori produk/layanan. Uji 3 hal: (a) bisa diucapkan dalam 3 detik, (b) tidak “serupa” dengan merek populer lain, (c) tersedia sebagai username/handle media sosial.
3) Slogan (Tagline) – Kalimat janji nilai dalam ≤7 kata. Rumus singkat: [Manfaat utama] + [perasaan/hasil]. Contoh: “Segar Setiap Pagi” (F&B) atau “Rapi, Cepat, Terjangkau” (jasa).
4) Desain Visual – Sistem visual konsisten: palet warna, tipografi, grid foto, dan gaya ikon/ilustrasi. Buat brand kit sederhana (PDF/1 halaman) agar semua materi—banner, kemasan, feed Instagram, hingga WhatsApp katalog—selalu seragam.
5) Nilai & Misi Merek – “Mengapa kita ada” dan “perubahan apa yang ingin dihadirkan.” Tulis brand statement 1 paragraf: masalah pelanggan → solusi unik → standar kualitas/layanan → dampak sosial/lingkungan (bila ada). Ini fondasi kepercayaan.
6) Marketing – Menyatukan semua elemen di channel yang benar. Fokus UMKM: WhatsApp Business, Facebook/Instagram, Google Bisnis, dan marketplace. Terapkan ritme konten 3–2–1 per minggu: 3 edukasi/manfaat, 2 bukti sosial (testimoni/ulasan), 1 promosi (harga/paket). Ukur dengan metrik sederhana: jumlah pertanyaan (inquiry), rasio chat→order, dan repeat order.
Output Praktis yang Dibawa Pulang Peserta
Peserta menyusun brand kit mini (logo versi dasar, palet warna, font), tagline siap pakai, brand statement 1 paragraf, serta rencana 30–60–90 hari: perbaikan profil toko, kalender konten, foto produk ulang dengan latar konsisten, dan optimasi etalase marketplace. Semua diarahkan untuk langsung dieksekusi dan diukur dampaknya mingguan.
Serah Terima Alat Penunjang Produktivitas UMKM
Sebagai wujud dukungan nyata, kegiatan ini juga diakhiri dengan serah terima alat penunjang produktivitas kepada pelaku UMKM terpilih sesuai kebutuhan usahanya. Penyerahan alat bertujuan mempercepat peningkatan kapasitas produksi, memperbaiki kualitas hasil, dan mengefisienkan proses kerja, sehingga strategi branding yang sudah disusun dapat ditopang oleh kinerja operasional yang lebih baik. Dinas menekankan mekanisme pendampingan pasca-pelatihan agar peralatan dimanfaatkan optimal, berikut monitoring sederhana—mulai dari peningkatan volume produksi, penurunan waktu proses, hingga kenaikan repeat order.
Penutup dan Tindak Lanjut
Kepala Dinas Tommy, SH., M.Si menegaskan komitmen pendampingan berkelanjutan agar UMKM naik kelas dengan fondasi merek yang kuat dan pemasaran yang konsisten. Peserta diimbau memulai dari langkah termudah—memperbarui bio, foto profil, dan deskripsi produk—lalu menjaga konsistensi visual dan pesan di setiap kanal. Dengan begitu, merek makin dikenal, kepercayaan tumbuh, dan penjualan stabil.
